16 Mar 2011

Penglihatan Kedatangan Tuhan Yesus

0

Englin Lumentut

5:34pm Mar 15

Penglihatan Kedatangan Tuhan Yesus kesaksian David Michael yang mendapat karunia penglihatan dan mengalami pengangkatan, perjamuan Anak Domba

Saat ini adalah akhir zaman, banyak anak-anak Tuhan telah melihat penglihatan tentang pengangkatan/rapture serta kedatangan Tuhan Yesus kembali sebagai Raja Segala Raja. Berikut ini adalah kesaksian David Michael yang mendapat karunia penglihatan dan mengalami pengangkatan, perjamuan Anak Domba serta kedatangan Tuhan Yesus kembali. Bersiaplah ...untuk menyambut Dia sebagai Mempelai Pria dari gerejaNya, jadilah gadis bijaksana dan hamba yang setia bagiNya.

Apa yang David lihat dan alami sangat luarbiasa. Dia menyampaikan kesaksian kedatangan Tuhan Yesus kedua, Dia yang turun dari surga ke atmosfir bumi, bergerak melalui langit Teman (Yemen dan Arab Saudi). Dia secara literal mengalami seperti apa diangkat bersama Tuhan dan kembali dengan Dia di udara.

“Saat pengalaman itu terjadi, saya tiba-tiba merasa saya dibawa ke tempat lain. Saya melihat sekeliling dan melihat semua berkumpul bersama di sekeliling saya yaitu tidak terhitung jumlahnya orang kudus. Wajah mereka sangat indah dan bersinar, karena mereka ada di sini untuk perjamuan Anak Domba. MempelaiNya, yang di mana saya menjadi bagian sudah diangkat bersama Dia di udara yang ada di Kemah Suci, yang tergantung di udara di atas Peninsula Arabia. Kami tersembunyi di tirai dari ruangan mempelai yang ilahi. Saat saya melihat sekitar, saya menyadari saya berada di gedung yang lebih besar dari apa yang pernah saya lihat sebelumnya.Ini sangat luas dan tinggi. Langit-langitnya sangat tinggi sehingga apabila gedung ini berada di bumi maka orang dapat melihat dari negara sebelahnya. Dapat kita bayangkan besarnya gedung yang didesain untuk menampung orang-orang kudus dari dulu sampai akhir zaman.

Saat melihat keatas, tiba-tiba kerudung terbuka dan saya melihat Mesias duduk di Tahta melihat dengan takjub dan bersukacita mempelaiNya yang sempurna. Saat mata Mesias melihat secara perlahan kumpulan orang-orang kudus, Dia melihat secara mendalam dan menembus ke mata masing-masing orang, menawan hati dan memeluk jiwa mereka dengan cintaNya yang lembut. Demikian juga aku. Saat mata kami bertemu, saya merasakan persetujuanNya, sukacitaNya saat saya berada di sana dengan Dia. Saya dapat melihat dan mengerti betapa penting tujuanNya dalam hidupku dan untuk Gereja di bumi. Pada waktu yang sama, saya memiliki pengertian akan kekekalan itu sendiri. Sukacita memenuhi hatiku. Rasa syukur yang mendalam untuk semua yang telah saya mengerti hanya ditambahkan pada keriangan luar biasa.

Arak-arakan kebesaran, perjamuan kawin yang penuh sukacita, nyanyian perjamuan kawin, tarian mempelai semua merupakan bagian dari waktu yang telah tertunda yang telah ditunggu-tunggu dengan Kekasih kita. Akhirnya kita mengenal Dia sebagaimana kita juga dikenal. Saat di mana terjadi hanya beberapa menit, kepenuhan cinta melebihi dari apa yang hati ini pernah bersiap.

Semua yang pernah saya ingini untuk dirasakan atau diharapkan meledak di dalamku. Meskipun begitu saya tetap tinggal tenang di hadapanNya dengan ketenangan yang tentram. Kasih ilahi memenuhi kehidupan yang ada dalamku dan menyapunya dengan pemujaan dan ketakjuban.

Dan, bahkan pada momen luarbiasa tersebut dalam waktu yang diselubungi oleh cintaNya, ditumpu di atas penglihatanNya dan pandanganNya yang lembut kita dapat mengerti apa yang kita ingini atau butuhkan tentang segalanya, meski hal-hal itu tidak perlu terkait dengan ruangan bilik di mana kami tersembunyi. Kami juga mengetahui hal-hal yang sedang terjadi di bumi.

Bumi sangatlah gelap dan langit di antara Kemah Suci surgawi dan bumi diisi dengan awan yang sangat hitam. Apa yang terjadi di bumi sangatlah jahat dan penuh bahaya yang melampaui pengertian manusia dan bahasa manusia untuk menjelaskannya. Hanya sedikit sekali jumlah manusia yang tertinggal. Banyak yang terbaring sekarat dalam penghancuran yang terjadi di bumi. Pembunuhan dan penyembelihan akan manusia di bumi terjadi di mana-mana. Kami berpikir dalam kesadaran kami bahwa perusakan di bumi meningkat, dan tidak pernah ada terjadi dalam sejarah manusia sebelumnya. Hal ini membiarkan kami dalam kondisi serius dan tenang yang mengagumkan. Dan masih diliputi oleh kasih dan hikmatNya yang mengagumkan, pengetahuan ini tidak menghilangkan kekaguman dalam kebersamaan dengan Kekasih kami dan semua yang apa telah Dia lakukan.

Tujuan mulai memenuhi hati kami karena kami menyadari bahwa kami sebentar lagi bersiap pada panggilan untuk kembali memasuki bumi untuk menyelamatkan Israel dan bangsa-bangsa yang masih menunggu kedatangan Raja Israel yang sejati.

Seluruh Israel sedang menunggu, mencari Mesias untuk datang dan membebaskan mereka. Kami melihat sekumpulan raksasa dari orang-orang Yahudi yang putus asa mencari Dia seorang yang mampu menyelamatkan mereka.

Mesias tahu pelepasan dalam waktu dekat yang akan dilakukanNya. Kami dapat merasa antisipasiNya yang bertumbuh untuk saat-saat final itu, di sejarah manusia saat akhirnya Dia akan mengambil tempat yang menjadi hak penuhNya sebagai Raja dari seluruh bumi. Saat antisipasiNya dan sukacita bertumbuh, demikian juga yang kami rasakan, karena saat itu kami memiliki satu hati dengan Dia yang kami kasihi. Tetapi, semuanya telah ditetapkan pada waktu yang khusus. Pada momen tersebut Dia sedang menikmati keintiman dengan MempelaiNya, sedangkan Roh Kudus dan malaikat-malaikatNya sedang hati-hati menjaga mereka yang ada di bumi untuk dipelihara sampai KedatanganNya.

Dan pada momen selanjutnya, itu adalah waktu, turun ke bumi untuk mengambil TahtaNya ada di depan kami. Mesias kami mulai mempimpin kami di depan untuk turun secara bertahap, masih tersembunyi di awan-awan yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Ratusan ribu orang Yahudi dengan sanat menantikan kedatanganNya. Mengetahui Dia sedang datang pada orang-orang yang siap menjadikanNya Raja. Mesias dengan rombongannya yang megah melanjutkan perjalanan turun ke bumi sampai Dia mencapai langit-langi di atas Gunung Paran di mana kami juga bergerak paralel di sekitar gunung. Pemandangan Raja Kekal dan laskar orang kudus yang agung sungguh mulia, diisi dengan arak-arakan luar biasa yang tidak pernah dilihat oleh raja dunia manapun.

Raja Kemuliaan yang dihias dalam keagungan datang dengan mempelaiNya yang dilengkapi dengan pakaian kemuliaan yang dibuat khusus untuk mempelai. GerejaNya yang mulia – Permata sejak purbakala. Oh, kata-kata adalah seperti ember, buku-buku dapat ditulis dan tidak pernah dapat menceritakan keluarbiasaan nyata dari waktu ilahi ini sepanjang masa.

Bersama-sama kami bergerak di atas Jalan Luas Raja-Raja di langit melewati gunung-gunung di Yordania. Saya tidak dapat mengingat proses perpindahan dari tandu di udara menjadi bagian dari laskar kudus yang tak terhitung jumlahnya dan sekarang kami menjadi bagian dari lasar paling kuat dari seluruh ciptaan.

Pada timur Yerusalem yaitu Ammon, laskar kudus dipimpin oleh Kapten Ilahi yang menjadi Tuan Rumah sekarang dengan kuda putihNya sekarang terlihat oleh semua. Menungggang kuda dengan penuh kemenangan akan kebenaran dengan orang-orang kudus di belakangNya. Kami berbelok dan menuju lurus ke arah Yerusalem, di mana kami akan memasuki pintu gerbang timur.

Raja Kekekalan – sangat kuat untuk menyelamatkan, dan GerejaNya yang mulia bergerak untuk menyelamatkan Israel, yang disayangi, dan yang mecari kedatanganNya.

AntiKristus telah melakukan hal terbaik untuk mempertahankan hak sebagai Raja yang Besar, tetapi pada akhirnya dikalahkan oleh Raja Kekekalan sendiri. Setiap mata memandangNya, dan mereka yang menungguNya mencintai Dia.

Itu adalah penglihatan paling mulia dari kedatangan Mesias bersama gerejaNya.



Referensi Alkitab:

Yesaya 63:1, kuga baca Habakuk 3:3-15, Yesaya 34:9-10, Mazmur 110, Mazmur 45, Wahyu 19, Judas 14 & 15

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Blog Archive

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting