17 Feb 2011

BUKAN SEPERTI SEBUAH KONTRAK

0

BUKAN SEPERTI SEBUAH KONTRAK

Kita semua sudah terbiasa dengan budaya kontrak. Kita sering
diminta menandatangani kontrak, dengan seorang pemborong untuk
membangun rumah atau dengan pemilik toko ketika kita membeli suatu
peralatan. Kontrak, baik resmi maupun tak resmi, menjelaskan apa yang
akan terjadi bila salah satu pihak gagal memenuhi tuntutan perjanjian
tersebut.


Kontrak dapat dilanggar bila salah satu pihak gagal memenuhi bagian dari perjanjian. Untunglah, tujuan abadi kita dibuat berdasarkan
lebih dari sekadar persetujuan hukum bersama Allah. Kita menjadi lebih
terjamin karena kita memiliki hubungan keluarga dengan Allah.
Ketika seorang anak tidak muncul untuk makan malam, tidak
berarti kewajiban orang tua terhadap anak itu perlu dibatalkan. Namun
justru orang tua tersebut akan mulai mencari sang anak. Kegagalan
salah seorang anggota keluarga tidak berarti membatalkan hubungan
tersebut.


Namun, ketika kita menaruh kepercayaan kita pada Kristus untuk
diselamatkan, yang kita lakukan adalah lebih dari sekadar
menandatangani sebuah kontrak. Kita masuk dalam suatu hubungan
terikat dengan Allah dimana Dia membuat kita menjadi anak-anakNya
melalui kelahiran baru dan pengangkatan. (1Petrus 1:23; Efesus 1:5).
Dan oleh karena kedekatan hubungan keluarga inilah, kita menjadi ahli
waris tetap dari warisan kekal yang tersimpan untuk kita di surga.
"Untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak
dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga
bagi kamu." (1Petrus 1:4).

Betapa bersyukurnya kita bahwa kehidupan kekal adalah berdasarkan
hubungan kita dengan Allah melalui Kristus.

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Blog Archive

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting